Kisah Penyesalan Laki-laki Kaya


Para pembaca blog Kisah Renungan Islami, berikut ini kisah penyesalan seorang laki-laki kaya yang telah lalai beribadah dikarenakan cintanya akan harta. Semoga kita tidak termasuk dari Orang-orang yang menyesal setelah berhadapan dengan kematian. Apakah yang terjadi dengan laki-laki kaya tersebut? Berikut kisah selengkapnya.

kisah penyesalan - renungan kematian

Ada seorang laki-laki yang telah mengumpulkan harta begitu banyaknya sehingga tidak ada barang tersisa yang belum dibelinya. Dia membangun istana yang indah sekali yang memiliki pintu-pintu yang  lengkap dengan penjaganya. Sesudah membangun istana itu, dia mengadakan pesta dan mengundang semua relasi dan teman-temannya. Dia duduk diatas tempat tidur yang nyaman ketika tamu sibuk makan,  dia berkata pada dirinya sendiri, kalau dia telah mengumpulkan benda-benda dan tidak perlu lagi membeli apapun selama bertahun-tahun mendatang. Baru saja dia memikirkan hal itu, seorang pengemis yang berpakaian companng-camping dengan sebuah mangkuk bergantung di leher, datang mengetuk pintu dengan keras. Ketika para pembantu mendengar suara itu, mereka berlari keluar untuk melihat si pengacau itu. Mereka bertanya ada apa kiranya. Pengemis itu meminta mereka membawa keluar majikannya. Para pembantu ragu apakah majikannya mau menemuinya. Si pengemis meyakinkan bahwa majikannya mau keluar.

Mereka kembali dan menceritakan kejadiannya kepada tuan mereka. Sang majikan berkata seharusnya tadi mereka memberi pelajaran kepada pengemis itu. Tak lama berselang, pengemis itu kembali mengetuk pintu dengan keras. Para penjaga berlati ke pintu. Si pengemis meminta mereka untuk memberitahukan kepada majikan mereka yang orang kaya itu bahwa dia adalah malaikat maut.

Mendengar itu, mereka terpanah dan menyampaikan pesannya kepada tuannya. Tuannya juga kehilangan pikiran sehatnya. Dengan suara merendah, ia meminta mereka kepada malaikat maut supaya mengabil orang lain saja yang ada disitu sebagai penggantinya. Tak lama kemudian, malaikat maut memasuki rumah itu  untuk melakukan apa yang diinginkan, karna ia tidak dapat kembali tanpa mencabut nyawanya.

Orang kaya itu lalu mengumpulkan harta bendanya di satu tempat dan mengutuknya. Ia berkata bahwa kegemarannya terhadap harta kekayaan itu telah mencegahnya dari berdoa dan mengingat Tuhan. Tuhan memberi harta benda itu kemampuan berbicara. Berkatalah benda-benda itu "Mengapa kamu mengutuk? Karna kamilah kamu dapat menemui raja-raja di saat orang-orang shaleh diusir, karna kamilah kamu memperoleh kenikmatan seks dari wanita-wanita cantik dan menjalani hidupmu sebagai seorang raja.  Wahai lelaki kaya engkau memanfaatkan kami dijalan kejahtan, dan kami tidak menghalangimu. Sekiranya engkau belanjakan kami dijalan kebaikan, kami tentu membantumu dijalan yang mulia juga."

Apakah pelajaran yang dapat dipetik dari kisah ini? Ya semestinya sebagai seorang Muslim kita harus senantiasa menyempatkan diri kita untuk selalu mengingat Allah, mengingat bahwa tidak selamanya kita hidup di dunia ini yang sewaktu-waktu kematian datang menjemput. Jangan sampai karena sibuk mengumpulkan harta, maka kita akan menyesal suatu saat nanti. Renungkanlah wahai saudara-saudariku semuslim, kematian cepat atau lambat pasti akan menjemput. Sudah siapkah kita??? Jangan lewatkan Kisah renungan yang satu ini, "Kisah Kematian Seorang Raja dan Muslim Shaleh".

Dikutip dari Buku yang berjudul "Mati itu Spektakuler" yang diterbitkan oleh "Zaman".

0 comments:

Post a Comment